Wednesday 23 May 2018

Ramadhan #6: Membaca dan Berpikir

Al Qur'an menyuruh manusia untuk membaca dan berpikir. Ayat Al Qur'an pertama yang turun pada Rasulullah adalah "Iqra". Bacalah! Sementara, seruan untuk berpikir banyak tertera dalam berbagai ayat Al Qur'an, misalnya

وَهُوَ ٱلَّذِى مَدَّ ٱلْأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِىَ وَأَنْهَٰرًاۖ وَمِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِۖ يُغْشِى ٱلَّيْلَ ٱلنَّهَارَۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Dan Dia yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Dan padanya Dia menjadikan semua buah-buahan berpasang-pasangan; Dia menutupkan malam kepada siang. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir."
(QS Ar Ra'du: 3)

Akidah Islam adalah akidah rasional. Ia tidak dibentuk dari dogma apalagi circular reasoning. Membuktikan keberadaan Tuhan dan membuktikan bahwa Al Qur'an adalah wahyu Allah dapat dilakukan secara rasional, tidak dogmatis. Mereka yang benar-benar menggunakan akalnya, dengan asumsi tidak dikalahkan oleh hawa nafsunya, pasti akan menemukan kebenaran Islam. Bahwa Tuhan itu ada, bukan semata-mata khayalan manusia, dan Tuhan itu adalah Allah. Al Qur'an adalah wahyu Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah.

Hanya orang-orang yang membaca dan berpikir yang mampu memahami semua itu.

Lantas, jika ada segolongan manusia yang menolak untuk membaca dan berpikir, bahkan mengkriminalisasi dan menstigmatisasi negatif kalangan pemikir, sebagai akibat dari fanatisme buta terhadap sebuah dogma yang dianggap tidak bisa diganggu gugat, layakkah mereka disebut sebagai anti-Al Qur'an bahkan anti-Tuhan? Karena sesungguhnya menolak berpikir berarti menolak seruan Allah agar manusia berpikir, menggunakan akalnya.

0 comments:

Post a Comment